Pages

Wednesday, December 25, 2013

Bagaimana Menopause Mempengaruhi Perubahan Otak?

Kali ini kita akan membahas menopause dilihat dari pengaruhnya terhadap otak. Menurut Dr. Louann Brizendine, seorang psikiater dari Amerika, penurunan tingkat estrogen dan progesteron mempengaruhi cara wanita berfikir. Sebelum, selama, dan setelah menopause, pola pikir wanita bisa jadi berbeda. Tingkat produksi hormon yang tidak teratur pada perimenopause dapat menyebabkan fluktuasi yang berkaitan dengan suasana hati, libido, dan pola tidur. Menarik untuk disimak bukan? Mari kita lanjutnya untuk menyimaknya.

Cerita menarik dari Dr Louann Brizendine, MD saat diwawancarai. Si penanya menyatakan keherenannya, tiba-tiba ia merasa terganggu oleh segala sesuatu dari suami dan 3 anaknya yang sebenarnya hal yang biasa. Ia tidak pernah merasakan ini sebelumnya. Penanya tersebut berusia 50 tahun. Apakah ada yang berubah dari otaknya?

Dr Louann Brizendine MD, mengatakan, ya betul! Penanya telah meninggalkan "mommy brain" (ingatan bahwa ia bertindak selaku ibu). Sebelum menopause, otak dipacu dan bereaksi untuk memenuhi kebutuhan lain, khususnya memikirkan tentang suami dan anak-anak. Pada saat memasuki menopause, pasang surut estrogen dan progesteron yang biasa melalui otak sejak pubertas mulai berakhir pula. Wanita yang sudah melewati menopause biasanya lebih tenang, tidak terlalu emosional, dan kurang tertarik memperhatikan orang lain. Hasilnya wanita pada tahap ini tertarik untuk lebih fokus pada diri mereka sendiri dan lebih ambisius. Bagaimana ini bisa terjadi?

Mari kita perhatikan, menopause ditandai dengan tingkat estrogen rendah dan sedikit progesteron. Sekedar mengingatkan, Anda dapat membaca hormon-hormon pasca menopause di artikel ini. Meskipun tingkat estrogen dan progesteron rendah, tapi stabil.

Berkurangnya estrogen ini juga akan mengurangi oksitosin. Oksitosin adalah hormon yang memicu rasa "memelihara" atau "merawat". Sebelum menopause, bisa saja seseorang mempunyai hormon estrogen yang tinggi. Dengan demikian memicu hormon oksitosin. Akibatnya wanita tersebut mempunyai rasa perhatian yang tinggi terhadap orang lain, suami, dan anak-anaknya. Namun sekarang, setelah masa menopause dimana estrogennya berkurang dan oksitosinnya berkurang, ia lebih memperhatikan dirinya sendiri.

Ada seorang ibu yang begitu ingin mengetahui kehidupan putrinya yang sedang kuliah di luar kota. Ia bergegas menelpon teman putrinya dengan rasa keingintahuan yang luar biasa. Tapi ketika teman putrinya mulai bercerita ini-itu, ia hanya mendengarkan setengah perhatian saja. Yang tadinya begitu sangat ingin tahu, tetapi tiba-tiba hilang sudah keinginan itu dan berkata dalam hati, ya sudahlah. Sambil memikirkan bahwa ia belum menyiram tanaman di belakang rumah.


No comments:

Post a Comment

Artikel yang dianjurkan